pengetahuan vape yang tidak kamu ketahui

vaping lebih buruk daripada merokok

2023-11-23 15:22:08

Meskipun banyak bukti yang menunjukkan hal sebaliknya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap bersikeras menolak mengakui potensi manfaat Rokok Elektrik dalam mengurangi dampak buruk rokok elektrik. Sikap WHO ini telah menjadi penghalang yang signifikan terhadap kampanye berhenti merokok, khususnya kampanye yang menganjurkan vaping sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan produk tembakau yang mudah terbakar.


Inti dari klaim WHO yang merugikan adalah anggapan bahwa rokok elektrik mempunyai risiko yang setara, bahkan lebih tinggi dibandingkan rokok tradisional. Pernyataan ini tidak hanya mengacaukan persepsi masyarakat namun juga melemahkan kredibilitas sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa, meski tidak sepenuhnya bebas risiko, vaping jauh lebih tidak berbahaya dibandingkan merokok.


Perang tegas yang dilakukan WHO terhadap vaping mempunyai implikasi yang luas. Hal ini memicu rasa takut, melanggengkan informasi yang salah, dan yang paling penting, membuat perokok enggan beralih ke alternatif yang tidak terlalu berbahaya. Di Pod Salt, kami yakin inilah saatnya untuk menantang kesalahpahaman ini dan menyajikan fakta yang didukung secara ilmiah tentang potensi vaping sebagai alat pengurangan dampak buruk.




Kesalahpahaman Perokok Mengenai Vaping

Mari kita selidiki beberapa kesalahpahaman paling umum seputar vaping, yang sering kali disebarkan oleh informasi yang salah dan pemahaman yang tidak memadai.


1. “Vaping lebih buruk daripada merokok”: Kesalahpahaman ini banyak terjadi di kalangan perokok, sebagian besar disebabkan oleh narasi media yang menyesatkan dan sikap resistensi WHO terhadap pengurangan dampak buruk rokok. Namun, sejumlah penelitian telah menyatakan dengan tegas bahwa meskipun tidak sepenuhnya bebas risiko, vaping jauh lebih tidak berbahaya dibandingkan merokok tradisional. Kita akan membicarakan hal ini sebentar lagi.


2. "Vaping dapat menyebabkan kanker": Berita utama yang mengkhawatirkan sering kali mengklaim bahwa vaping dapat menyebabkan kanker, menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran di kalangan perokok ketika mempertimbangkan untuk beralih. Meskipun benar bahwa bahan kimia yang ditemukan dalam beberapa produk vape berpotensi menimbulkan efek berbahaya, kejadian dan konsentrasi zat ini jauh lebih rendah dibandingkan produk tembakau tradisional.


3. “Vaping adalah pintu gerbang untuk merokok”: Ada kepercayaan umum bahwa vaping, khususnya di kalangan generasi muda, dapat menjadi pintu gerbang untuk merokok. Bertentangan dengan anggapan tersebut, bukti terbaru menunjukkan tidak ada peningkatan penggunaan nikotin atau transisi ke merokok di kalangan generasi muda pengguna vape.


Dengan mengandalkan data yang didukung secara ilmiah dan memahami konteks kesalahpahaman ini, kita dapat mulai melawan kesalahpahaman ini dan memberikan informasi faktual dan dapat diandalkan kepada calon pengguna vape.




Mengapa Inggris Terus Mendorong Vaping Untuk Pengurangan Dampak Buruk

Berbeda dengan banyak organisasi kesehatan global, National Health Service (NHS) di Inggris dan Public Health England (PHE) adalah pendukung setia vaping sebagai sarana untuk mendukung perokok dalam upaya mereka untuk berhenti. Posisi Inggris didasarkan pada penelitian ilmiah dan statistik yang ketat. Tinjauan sejawat penting yang dilakukan oleh PHE, yang telah ditinjau sekali lagi, menunjukkan bahwa vaping 95% lebih aman dibandingkan merokok rokok tradisional, sebuah angka yang telah mengubah lanskap strategi pengurangan dampak buruk di Inggris.


Selain itu, Inggris telah melihat keberhasilan besar dalam tingkat berhenti merokok sejak munculnya rokok elektrik. Menurut NHS dan pemerintah Inggris, sekitar 60.000 perokok di Inggris setiap tahunnya berhenti merokok dengan bantuan vaping. Tingkat keberhasilan ini telah memperkuat posisi Inggris dan meningkatkan penerimaan vaping sebagai pendekatan pragmatis dan efektif untuk pengurangan dampak buruk.


Penekanannya di sini adalah pada perbandingan risiko antara merokok dan vaping, dan pendirian Inggris sudah jelas – meskipun vaping tidak sepenuhnya bebas risiko, namun secara signifikan tidak terlalu berbahaya dibandingkan merokok dan telah terbukti membantu perokok berhenti. Pendekatan ini kontras dengan sikap WHO yang seringkali mengkhawatirkan, yang sayangnya cenderung mengaburkan potensi pengurangan dampak buruk vaping secara signifikan.



Studi Teratas yang Harus Anda Baca

Untuk lebih mencerahkan Anda tentang potensi manfaat vaping sebagai alternatif merokok yang tidak terlalu berbahaya, kami telah menyusun daftar penelitian utama yang memberikan bukti kuat:


1. Tinjauan Bukti Kesehatan Masyarakat Inggris (2018): Studi penting ini, yang mendorong Inggris untuk menganjurkan vaping, menyimpulkan bahwa rokok elektrik 95% lebih aman dibandingkan produk tembakau tradisional. Pembaruan tahun 2022 lebih lanjut menyoroti temuan yang sama.


2. Laporan Akademi Ilmu Pengetahuan, Teknik, dan Kedokteran Nasional (2018): Laporan komprehensif ini menunjukkan bahwa meskipun rokok elektrik bukannya tanpa risiko kesehatan, namun kemungkinan besar bahayanya jauh lebih kecil dibandingkan rokok tembakau tradisional.


3. Cochrane Review on E-Cigarettes (2020): Versi terbaru dari Cochrane Review menemukan bahwa rokok elektrik dengan nikotin dapat membantu orang berhenti merokok.


4. Studi Jurnal Medis Inggris (2019): Penelitian ini melaporkan bahwa penggunaan rokok elektrik dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan keberhasilan berhenti merokok.

Chat with us

This website contains nicotine and only suitable for those who are 21 years or older. Are you 21 or older?
Please verify your age before entering the site.
21+ Under

WARNING

This product contains nicotine. Nicotine is an addictive chemical.
Only for adults, MINORS are prohitbited from buying e-cigrette.